Pages

Wednesday 23 February 2011

Online + Social Media + Mobile = Real Time

Di era digital kini, untuk mengetahui informasi terbaru tentang sesuatu hal dan apa yang sedang menjadi tren sangatlah mudah. Kita tidak perlu lagi mencari tren terkini secara manual, menggunakan media cetak sebagai input data hingga merumuskan data tersebut ke dalam perhitungan statistik. Sekarang, dengan hanya berbekal perangkat search engine, kita dapat melompat beberapa langkah manual tersebut dan langsung mendapatkan hasil yang kita inginkan.

Contohnya pada salah satu jejaring sosial Twitter. Di situs mikroblogging yang sedang digandrungi semua kalangan itu, user disediakan informasi tentang apa yang sedang menjadi tren saat ini atau trending topics pada halaman home. Namun, trending topics tersebut hanya dapat mendeteksi 10 tren terkini yang sedang banyak dibicarakan di Twitter.

Nah, bagaimana jika kita ingin mengetahui info terbaru tentang suatu produk, berita bahkan sebuah negara yang tidak sedang menjadi trending topics? Google adalah jawabannya.

Google, salah satu search engine terbesar di dunia maya, baru-baru ini mengeluarkan layanan real time atau pencarian info terbaru tentang sesuatu hal walaupun hal tersebut tidak menjadi trending topics di twitter. Dengan membuka situs www.google.com/realtime dan mengetik hal yang ingin dicari informasinya pada kolom search, maka akan muncul hasil terbaru yang berkaitan dengan hal tersebut.

Pertanyaan yang akan muncul dalam benak kita semua adalah apa perbedaan Google biasa dengan Google real time? Pada dasarnya kedua layanan dari Google Inc. ini sama-sama berfungsi untuk mencari informasi tentang sesuatu hal. Namun pada Google real time, user mendapatkan hasil temuan paling fresh, bahkan hasil temuan dapat tersedia hanya dalam beberapa detik setelah informasi tersebut ada di dunia maya. Tidak hanya itu, Google real time juga menyediakan kolom timeline yang membuat user dapat memilih hasil temuan pada tanggal hingga jam berapa, sangat details.

Selain Google real time, terdapat juga Google trends dan Google insights. Pada Google trends, user dapat membandingkan tren di dunia pada topik yang user inginkan. Google trends dapat diakses melalui www.google.com/trends . Google insights adalah cara mudah untuk mengetahui keyword yang sering digunakan oleh user Google. Untuk informasi, blogger sangat menyukai aplikasi Google insights karena keyword yang paling banyak dicari sangat berpengaruh terindeksnya suatu blog dalam search engine dan Google Insight menyediakan informasi itu.

Thursday 6 January 2011

Thanks GOD its Friday :))

"Senin kamu masuk ya." That's the answer from Mrs. Elly, employee of Human Resources Department in Fortune PR , after i sent an email to her about the appropriate time i could be interviewed to have an internship in Fortune PR. YES, she said that, i'm accepted :)

Alhamdulillah, thanks ALLAH who give this opportunity to me.

Dear blogger, you are confuse what i'm writting about :p
Well, here's the story goes....

After do final exam i will have a long time with no formal campus activities called holiday. Yup, from 9th Januari until 28th February there will be no lecturer. I just have non formal activity that is being communication coordinator of Students For Tomorrow ( a project held by Indonesian Future Leaders ) committee in Jakarta. Actually i have another responsibility in Purwokerto, i have to be one of the coach of Economics Debating Team, but i really sorry for another coach especially for whose are the main coach that i can't stay at Purwokerto while holiday is running, because i must in Jakarta until SFT finish :)

In my head, there will be a great holiday in Jakarta because since i'm in UNSOED, i've through out 2 holiday before (ONLY) stayed in Purwokerto :p to be a debater and an adjudicater.

Hello, next holiday! :) and i'm an activist, if there's only one activity it seems like i haven't sold out anymore .LOL. Then, i tried to looking for an internship, one of my 2011 resolutions.

And, in Tuesday night, kak Oscar tweeted that he was looking for people who could internship as his assistant. Didn't thinking twice anymore, i sent him an email that contains my CV!.

P.S: i'm in yamaha's garage in order to monthy repair of my motorcycle. Next time i'll continue my thoughts about Fortune PR, catch u later <3

Thursday 14 October 2010

corporate culture

Budaya organisasi adalah salah satu istilah yang samar-samar dalam
perilaku organisasional. Tetapi meskipun terdapat berbagai pertentangan
tentang apa itu budaya organisasi, sebagian besar orang mengenalinya seperti
suatu cara hidup, atau gaya, kepribadian organisasi, yang melibatkan
kepercayaan-kepercayaan, nilai-nilai, dan perilaku-perilaku organisasi, yang mengirimkan pesan kepada orang-orang di dalam dan luar organisasi. Telah
lama sumber-sumber pesan budaya tersebut terkubur dalam-dalam lewat
asumsi-asumsi yang disebarkan kepada anggota-anggota organisasi.

Tentu saja, banyak organisasi yang mempunyai lebih banyak gaya
unik mereka sendiri dibanding pihak lain.Organisasi-organisasi yang mempunyai kepribadian organisasional yang kuat
dan jelas, contohnya, Procter & Gamble. Raksasa produk-produk untuk
kosumen yang bertempat di Cincinnati ini terkenal karena perhatian
fanatisnya terhadap pelayanan mutu dan konsumen. Demikian juga, 3-M
mempunyai sebuah budaya yang sangat mendukung inovasi dan
pengembangan produk baru. Nilai-nilai organisasi nya diantaranya “kemajuan
kewirausahaan” dan pelestarian identitas individu.”

Di bawah ini dikutif prinsip-prinsip yang
menjadi tatanan nilai budaya di organisasi

(1) Kami perlu bekerja keras untuk memenuhi persyaratan mendasar
tertentu.
(2) Orang yang paling layak yang tersedia perlu dipilih dari masing-masing
penugasan di dalam organisasi. Lebih jauh, orang-orang tersebut harus
memiliki kesempatan, melalui program-program pelatihan dan
pendidikan yang berkelanjutan untuk meningkatkan keahlian-keahlian
dan kemampuan mereka. Hal ini sangat penting khususnya di dalam
bisnis yang bersifat teknis dimana tingkat kemajuannya sangat cepat.
Teknik-teknik yang bagus saat ini akan ditinggalkan di masa yang akan
dating, dan orang-orang di dalam organisasi perlu secara berkelanjutan
mencari cara-cara yang baru dan lebih baik untuk melakukan pekerjaan
mereka.
(3) Antusiasme perlu ada di semua tingkatan. Orang-orang yang berada di
posisi-posisi penting tidak hanya perlu bersikap antusias, tetapi mereka
juga harus dipilih atas kemampuan mereka dalam menimbulkan
antusiasme di antara rekan-rekannya, tidak ada tempat terutama diantara
orang-orang mempunyai tanggungjawab dalam manajemen, untuk
ketertarikan atau usaha setengah hati.
(4) Biarpun suatu organisasi terdiri dari orang-orang yang benar-benar
memenuhi kedua persyaratan awal di atas, semua tingkatan perlu bekerja
di dalam keseragaman untuk mencapai tujuan-tujuan umumnya dan
menghindari bekerja untuk tujuan-tujuan lain jika efisiensi dan prestasi
akhir telah dicapaiItu semua telah menjadi kebijakan kami di H-P bukan
bertujuan untuk membentuk organisasi yang bertipe militer yang ketat,
tetapi lebih pada mencapai tujuan-tujuan secara keseluruhan yang dengan
jelas dinyatakan dan disetujui, dan untuk memberikan orang-orangnya
kemerdekaan untuk bekerja untuk mencapai tujuan-tujuan tersebut dalam
cara-cara yang mereka putuskan yang terbaik atas bidang tanggungjawab
mereka masing-masing.

Organisasi-organisasi dengan budaya yang kuat. contohnya:
1. Procter & Gambler
P&G tidak pernah dibingungkan dengan nilai-nilai intinya. Salah
satu nilai yang terpenting adalah untuk tetap focus pada konsumen dan kesukaan organisasi dalam mendengarkan dengan
baik pendapat mereka.

2. McDonald’s
Apakah anda ada di Moskow, Idaho, McDonald‟s menyediakan
lingkungan bersih dan makanan cepat saji yang sama.
Konsistensi ini adalah yang pertama dalam industri makanan
cepat saji yang sekarang diikuti oleh banyak organisasi.

3. Disney
Jika anda mempunyai anak selama 4 dekade atau jika anda telah
menjadi anak-anak pada saat itu (hampir setiap orang), anda
mengetahui semua tentang budaya Disney.

4. Wal-Mart
Rekanan – bukan pegawai – diakui sebagai keterhubungan utama
bagi para konsumen di Wal-Mart. Perhatian ini untuk pelayanan
konsumen yang baik, digabungkan dengan kerja keras dan
kesederhanaan yang dicontohkan oleh si pendiri Sam Walton,
menghasilkan loyalitas yang kuat dan kinerja yang hebat.